Apa sajakah sikap-sikap orang Jepang yang bisa kita contoh biar bisa sukses kayak bangsa mereka ??
Berikut adalah 10 rahasia Sukses orang Jepang :
1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan
Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. Pantang Menyerah
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini
7. Budaya Baca
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.
8. Kerjasama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.
10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.
Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Sumber DISINI
Selengkapnya...
Teks doa istikharah:
Allaahumma, innii astakhiiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratik.
Wa as-aluka min fadhlikal ‘azhiimi, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyuub.
Allaahumma, in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii, faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiih.
Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amra syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii, fashrifhu ‘annii, washrifnii ‘anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaana, tsumma radhdhinnii bih.
Terjemah doa istikharah:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang tepat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada]-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat-Mu.
Dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib.
Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini.
Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akibatnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.
Selengkapnya...
Sumber DISINI
Déjà vu berasal dari bahasa perancis yang artinya “telah melihat sebelumnya” dan memiliki beberapa variasi termasuk
deja vecu - pernah mengalami
Deja senti – pernah memikirkannya
Deja visite – pernah mengunjunginya
Seorang ilmuwan perancis emile boirac telah mempelajarinya pada tahun 1876 tentang fenomena yang aneh ini dan menamainya.Banyak sekali referensi mengenai déjà vu yang bukan benar-benar hasil penelitian déjà vu
Para Peneliti mempunyai definisi mereka sendiri, tetapi biasanya déjà vu diuraikan seperti perasaan yang kamu telah lihat atau mengalami sesuatu sebelum ketika kamu mengetahui kamu belum pernah melakukannya mempunyai. Penyalah gunaan istilah umum déjà vu sepertinya sama dengan pengalaman precognitive – mengalami di mana seseorang mendapatkan suatu perasaan bahwa mereka mengetahui persisnya apa yang akan terjadi berikutnya, dan itu terjadi.
Suatu hal yang penting mengenai déjà vu adalah mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengalaman precognitive – jika itu nyata – menunjukkan satu hal akan terjadi di masa depan, namun bukan suatu hal yang pernah kamu lakukan – melihat masa depan. (Namun demikian, ada satu teori yang menyatakan bahwa déjà vu berkaitan dengan mimpi dan memberikan kepada kita “perasaan déjà vu”)
Halusinasi yang terjadi karena rasa sakit atau obat – obatan, terkadang diiringi dengan rasa melayang dan mempengaruhi déjà vu. Memori sumbang/palsu yang disebabkan oleh penyakit jiwa dapat dikacaukan dengan déjà vu juga. Berbeda dengan déjà vu, yang mana tipikalnya akan bertahan hanya 10 - 30 detik, kesalahan memori (gangguan ingatan) ini atau halusinasi dapat bertahan lama.
Jenis Déjà vu
Pembagian Déjà vu sangat tipis sekali, Bagi siapa yang mempelajarinya memiliki definisi dan membagi dengan kategori dan pembedaanya secara sendiri-sendiri. Namun setiap teori selalu mengkaitkan dengan penyebab dejavu
Allan brown, seorang professor dari psychologi di Universitas South Methodisr dan penerbit buku ‘pengalaman dejavu” : Esai dalam pengalaman teori psikologi.
Memiliki tiga kategori untuk déjà vu Ia meyakini bahwa déjà vu disebabkan karena kondisi disfungsi biologis (contoh : epilepsi),
Pada tahun 1983, Dr. vernon Neppe, direktur pasifik neuropsychiatric institut di Seatle, mengajukan 4 sub kategori dari déjà vu, termasuk epilepsi. Paranormal subjective, schizophrenic dan yang berkaitan dengannya.
Berikut ini 2 kategori tentang deja vu berdasarkan penelitian para peneliti diatas :
• Associative déjà vu
Jenis yang paling umum tipe déjà vu yang dialami oleh orang-orang sehat normal adalah associative secara alami. Kamu lihat, dengar, membaui atau mengalami suatu keributan yang berkaitan dengan suatu perasaan bahwa kamu berhubungan dengan sesuatu yang kamu telah lihat, mendengar, berpengalaman atau membaui sebelumnya.
Banyak peneliti berpikir bahwa . jenis déjà vu ini adalah suatu pengalaman “ingatan dasar “ dan berasumsi bahwa pusat memori otak yang bertanggung jawab untuk itu.
• Biological déjà vu
Ada juga kejadian déja vu antar orang-orang dengan epilepsi cuping sementara. Tepat sebelum kuma (epilepsi) mereka sering mengalami atau merasa déjà vu.
Ini telah memberikan peneliti suatu sedikit cara dapat dipercaya untuk mempelajari déjà vu, dan mereka telah telah mampu mengidentifikasi isyarat area otak dimana déjà vu tersebut memulai. Bagaimanapun, beberapa peneliti mengakatakan bahwa jenis déjà vu ini dengan jelas berbeda dari tipikal deja vu.
Orang yang mengalaminya mungkin akan mempercayai bahwa mereka telah mengalami Peristiwa/keadaan yang sama sebelumnya, dibanding dengan perasaan yang cepat berlalu.
Perkiraan Déjà Vu juga dapat terjadi dalam kekacauan psikiatris utama, mencakup ketertarikan, tekanan, dissociative kekacauan dan penyakit jiwa.
Déjà vu kronis
Beberapa waktu lalu ada sebuah studi tentang orang yang memiliki déjà vu kronis berdasarkan penelitian, empat orang manula di UK – inggris memiliki pengalaman dejavu secara berulang. Mereka menolak untuk membaca berita karena mereka pernah merasakan dan tahu apa yang terjadi dan akan di bicarakan. (walaupun mereka belum pernah). Atau mereka tidak dapat ke dokter karena mereka merasakan bahwa mereka telah merasakan sebelumnya dan mereka tidak melihat keperluannya.
Para peneliti telah menduga bahwa orang-orang ini memiliki pengalaman yang gagal didalam cuping sementara. Sirkuit ini aktif pada saat kamu mengingat sesuatu dan tersimpan dalam posisi “hidup”, lalu untuk di ucapkan. Hal ini sangat mempengaruhi menciptakan ingatan yang sebenarnya tidak ada.
Mempelajari Deja vu
Déjà vu sangatlah susah untuk di pelajari karena itu dimulai tanpa tanda-tanda, dan hanya terjadi pada beberapa orang dan tidak ada saksi, bukti fisik lainya kecuali. ‘hey déjà vu’ , karena inilah sedikit sekali lembaga penelitian yang melakukan penelitan dan tidak ada penjelasan yang pasti
Mempelajari déjà vu tergantung kepada penjelasan perseorangan dan pengumpulan data. Selama dua abad, manusia mencoba untuk mencari alasan tentang kejadian dejavu. Dari mulai filusuf hingga psikologi, hingga ahli paranormal. Mereka memiliki teori sendiri
Emile boirac adalah seorang peneliti psychic asal perancis yang pertama kali menggunakan kalimat déjà vu dalam bukunya, "L'Avenir des Sciences Psychiques.".
Ia tidak melakukan penelitian seraca mendalam pada fenomena, namun Sigmund Freud berteori bahwa pengalaman ini dihasilkan dari keinginan yang tertekan atau ingatan yang berkaitan dengan keadaan yang menegangkan yang mana orang tidak dapat lagi melakukan akses kepada memori normalnya.
Para peneliti yang mengunakan teori ini disebut paramnesia, untuk menjelaskan déjà vu pada bagian besar di abad 20.
Selama bertahun-tahun, banyak peneliti yang mengabaikan déjà vu, dikarnakan terkait dengan pengalaman kehidupan yang telah lalu, ESP dan penculikan mahluk asing. Terkaitan ini memberikan déjà vu sebagai pelajaran yang cacat.
Beberapa waktu lalu, para peneliti telah mengesampingkan keterkaitan-keterkaitan itu dan telah memulai meletakkan gambaran pemikiran teknologi untuk bekerja. Dengan meletakkan déjà vu dalam pelajaran ingatan, mereka berharap untuk dapat menemukan lebih dari ingatan terbentuk, tersimpan dan didapat kembali.
Mereka sejak itu telah menentukan bahwa “cuping sementara” yang di tengah-tengah terlibat dalam memori sadar kita. Di dalam “cuping sementara” yang di tengah-tengah adalah parahippocampal gyrus, rhinal cortex dan amygdala.
John D.E. Gabrieli pada Stanford Universitas menemukan pada tahun 1997 bahwa hippocampus dapat menyadarkan kita untuk mengingat peristiwa. Ia juga menemukan bahwa parahippocampal gyrus memungkinkan kita untuk menentukan apa yang umum dikenal dan apa yang bukan ( dan tanpa benar-benar mendapat kembali suatu memori spesifik untuk melakukannya)
Sekitar 60 % korespondensi menyatakan bahwa mereka pernah mengalami déjà vu, jumlah semakin tinggi diantara orang-orang berumur 15 hingga 25 tahun.
Besaran umur bervariasi antar peneliti, tetapi paling setuju bahwa pengalaman dejavu berkurang dengan seiring dengan umur. Di sana telah pula dilaporkan bahwa dejavu terjadi diantara mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi, mereka yang cenderung untuk bepergian lebih dan mereka yang mempunyai pendidikan lebih tinggi.
Imajinasi aktif dan kemampuan untuk mengingat mimpi juga terjadi secara umum diantara orang orang yang dilaporkan mengalami deja vu
Beberapa peneliti juga melaporkan bahwa semakin lelah atau stress pada diri anda, anda akan mengalami dejavu. Beberapa peneliti juga mengatakan sebaliknya. Mereka melaporkan bahwa semakn bugar dan relaks tubuh anda, semakin kemungkinan anda dapat mengalami déjà vu.
Sebuah laporan menemukan bahwa semakin berpikiran terbuka atau berpolitik liberal sebagai pribadi, semakin banyak mereka mengalami déjà vu. Bagaimanapun, ini berarti bahwa semakin anda memiliki pemikiran yang terbuka, semakin anda berbicara sesuatu yang berpotensi “aneh”, seperti Déjà vu.
Konsentrasi yang terpecah (The cell phone theory)
Dr. Alan brown telah mencoba membuat ulang sebuah proses yang dia pikir sama dengan déjà vu. Dalam penelitian di Universitas Duke dan SMU, ia dan temannya Elizabeth marsh menaruh tes idea subliminal
Mereka menunjukkan beberapa foto dari beberapa tempat kepada sejumlah murid, dengan rencana untuk menanyakan kepada mereka tentang lokasi yang mereka kenal akrab.
Pada saat penunjukkan beberapa foto, bagaimanapun, mereka menunjukkan foto secara kilat pada layar pada kecepatan subliminal – sekitar 10 – 20 milliseconds, yang mana cukup lama bagi otak untuk mengingat foto tetapi tidak cukup bagi para murid untuk sadar pada itu.
Pada pengalaman ini, gambar yang telah ditunjukkan secara subliminal yang mana sangat familiar memiliki nilai tinggi dibanding yang tidak. Walaupun para murid tersebut pernah mengunjungi lokasi itu dan telah keluar dari pelajaran. Larry jacoby dan kevin whitehouse dari Universitas Washington pernah melakukan ujicoba yang sama dengan menggunakan kata-kata, dengan hasil yang sama pada daftar kata-kata.
Berdasarkan ide ini, Alan brown mengajukan apa yang dia sebut teori telephon genggam (pemecah konsentrari). Ini berarti bahwa ketika kita terganggu dengan sesuatu, kita secara subliminal membawa kedalam diri kita tetapi kemungkinan tidak teringat secara sadar. Lalu ketika kita dapat focus dengan apa yang kita lakukan, apa yang berada di sekitar kita nampak telah kita kenali, walaupun sebenarnya tidak seharusnya.
Dengan pemikiran ini, nampaknya alasan yang masuk akal untuk melihat bagaimana kita dapat berjalan memasuki rumah pada saat pertama kalo, mungkin ketika kita berbicara kepada pemilik rumah, dan mengalami Déjà vu. Itu bekerja seperti ini : sebelum kita menyadari melihat pada ruang, otak kita telah memproses itu secara visual dan atau dengan bau, atau suara, jadi ketika kita secara sadar melihatnya. Kita mendapat sebuah perasaan yang pernah kita alami sebelumnya………………..
Selengkapnya...
Banyak tulisan tentang bagaimana orang Jepang dapat berumur panjang. Antara lain disebutkan bahwa , karena orang Jepang gemar dan hanya menyenangi makan ikan laut. Tidak itu saja, tetapi memakannya tanpa dimasak. Kita mengenal tentang bagaimana menu orang Jepang di restaurant-restaurant Jepang dimana saja diseluruh dunia.
Teman saya, mendengar cerita dari seorang sinshe di Pluit, bahwa disatu desa dipegunungan Himalaya terdapat suku bangsa yang rata-rata umurnya 125 tahun. Sinshe itu mengatakan bahwa beberapa penyebabnya adalah, memang umur manusia sebenarnya adalah 125 sampai dengan 130 tahun. Desa dipegunungan Himalaya, telah membuktikannya. Disana tidak ada udara yang kotor, tidak ada pabrik, tidak ada kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas buang beracun. Mereka tidak pernah bisa makan pizza hut, mac donald dan lain lain makanan cepat saji. Disana tidak ada super mi dan juga segala bumbu vetsin dan lain sebagainya. Lebih dari itu, disana tidak ada hiburan malam dan juga semua orang tidak ada yang merokok. Kemana-mana mereka berjalan kaki, walaupun jauh, karena memang tidak ada alat trransportasi. Olah raga sepanjang hidup ! Kehidupan, benar-benar alamiah, jadi dengan demikian orang disana berumur panjang.
Kesimpulannya adalah umur biologis manusia adalah rata-rata dapat mencapai 120 tahun, akan tetapi umur biologis manusia yang tinggal dikota-kota besar secara drastis menurun sampai lebih kurang hanya 60 sampai dengan 80 tahun saja. Jadi sebenarnya, manusia di kota-kota besar, dengan umur kalender sekitar 60 sampai dengan 80 tahun itu sama dengan umur biologis manusia seusia 120 tahun. Manusia telah memperpendek umurnya sendiri. Itulah yang terjadi. Untuk mengetahui lebih awal tentang tanda-tanda bahwa usia anda tengah menjelang usia biologis 120 tahun, walaupun usia kalender anda baru 40 atau 45 tahun saja, cermatilah 10 tanda ketuaan berikut ini :
1. Gigi yang berubah warna - ini disebabkan terlalu banyak minum kopi dan atau merokok.
2. Terjadi keretakan disudut mulut - akibat kekurangan vitamin B.
3. Gusi berdarah - sering sakit gigi dan rapuh - dianjurkan untuk minum vitamin C.
4. Rambut memutih dan kering - minumlah vitamin B
5. Kulit mengeriput - bantu dengan vitamin C, K dan bioflavinoids.
6. Kuku mulai melepas dan retak - tambah kalsium, zinc, protein dan fatty acid.
7. Detak jantung iramanya berubah - kurangi kafein.
8. Lidah pucat - tanda kekurangan darah.
9. Sering kembung dan gatal.
10. Sering lupa - minum gingko dan phospatidylserine.
Itulah, 10 tanda ketuaan, namun yang penting, bila sudah sangat menganggu, segera hubungi dokter untuk dapat mengurangi gangguan tersebut.
Lebih penting lagi, karena sugesti lebih dominan dalam menjalani hidup yang sehat, maka sekali lagi dianjurkan : “Learn to Relax and Enjoy Life !” simply, because Life is too short . Caranya, antara lain adalah dengan selalu bersukur atas nikmat Allah dan taat beribadah, serta senantiasa berupaya berpikir positif. Jangan bebani diri anda dengan “marah”, “iri hati”, “dendam” dan fikiran negatif lainnya.
(dikutip dari beberapa sumber).
SUMBER DISINI
Selengkapnya...
Baru saja dapat SMS dari Indosat katanya ada promo baru untuk penggunaan GPRS (Saya kopas dari website-nya):
Kini pengguna Mentari dan IM3 dapat ber-internet ria lebih leluasa dengan Voucher Internet, voucher khusus dari Indosat yang pulsanya hanya bisa digunakan untuk akses internet/data. Voucher Internet Indosat ini adalah voucher internet pertama yang pernah ada di indonesia.
Dengan Voucher Internet, surfing, browsing, downloading, uploading, e-mail, sampai chatting jadi lebih murah dan menyenangkan, cuma Rp 10/30 detik dengan kecepatan sampai dengan 256 Kbps!
Saat ini Voucher Internet tersedia di outlet-outlet dalam bentuk elektronik dengan denominasi Rp 5.000 untuk masa aktif 5 hari. Voucher ini dapat digunakan untuk mengakses internet berbasis durasi selama 250 menit.
Mekanisme Pemakaian Pulsa GPRS
Bagi pengguna Mentari / IM3 yang memanfaatkan layanan akses internet via GPRS, maka pulsa yang akan dipotong terlebih dahulu adalah pulsa dari account Pulsa GPRS, setelah itu account Pulsa REGULER.
Pemakaian pulsa dihitung dalam ‘menit’ dengan satu unit pemakaian = 30 detik.
Contoh:
* Pulsa GPRS = 250 menit. untuk akses internet selama 60 detik. Maka sisa Pulsa GPRS = 249 menit.
* Kemudian akses internet lagi selama 45 detik. Maka sisa Pulsa GPRS = 248 menit.
* Kemudian akses internet lagi selama 90 detik. Maka sisa Pulsa GPRS = 246,5 menit.
Setting
Untuk mengaktifkan layanan ini, pastikan setting GPRS Kartu Anda menggunakan setting berbasis durasi:
APN : indosatgprs
Username : indosat@durasi
Password : indosat@durasi
Saya tidak tahu apa tarif ini cukup murah. Silahkan dicoba dulu, nanti kasih tahu saya ya… :-)
Selengkapnya...
Cara Mengaktifkan dan Setting Aktifasi GPRS Indosat M3 / IM3 - Seting Jaringan WAP Mobile Internet Handphone / Ponsel Anda
Khusus untuk operator indosatM3 / IM3 tidak memerlukan pengaktifan pada operator karena sudah aktif sejak awal nomor diaktifkan. Yang anda perlukan hanyalah melakukan konfigurasi dan seting pada handset / handphone anda sehigga bisa terhubung dengan server gprs IM3.
Setting Manual Parameter Untuk Dapat Terhubung Internet GPRS Indosat M3 / IM3 :
- Connection name : M3-GPRS
- APN / Access point name : www.indosat-m3.net
- User name : gprs
- Password : im3
- Authentication : Normal
- Homepage : http://wap.indosat-m3.net
- IP address : 010.019.019.019
- Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
Setting Otomatis Parameter Melalui SMS Untuk Dapat Terhubung Internet GPRS Indosat M3 / IM3 :
- Ketik GPRS[spasi]merk hp[spasi]tipe hp
Contoh : GPRS NOKIA 6600 atau GPRS SE P800
- Kirim ke nomor 3939
- Anda akan mendapat sms konfirmasi balasan dari IM3
Selengkapnya...